Pemerintah Kota Sukabumi mendorong usaha kecil agar tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi. Untuk mencapai tujuan itu, telah dirancang program agar potensi unggulan terus bermunculan.
Hal itu dikatakan Sekda Kota Sukabumi, M.Hanafie Zain ketika menjadi pembicara pada Rapat Kordinasi (Rakor) Grand Strategi Peningkatan Daya Pengembangan Potensi-potensi Ekonomi Unggulan Kota Sukabumi di salah satu hotel di kawasan Salabintana, Sukabumi, Selasa (30/9).
Hanafie mengatakan, ada beberapa program yang segera direalisasikan untuk menumbuh kembangkan potensi ekonomi unggulan di Kota Sukabumi, diantaranya rencana mendirikan pengolahan daging hewan ternak.
Rencana itu sesuai dengan skema Pemerintah Propinsi Jawa Barat yang mengarahkan Sukabumi dan Cianjur sebagai industri peternakan. Mengingat lahan Kota Sukabumi yang sangat terbatas, kata Hanafie. Pemkot Sukabumi mengambil kebijakan hanya membangun industri pengolahan daging ternak.“Kota Sukabumi hanya sebagai holding company (perusahaan induk), sedangkan hewannya didatangkan dari luar daerah,” ujarnya.
Kebijakan itu katanya, bukan tanpa prosfek. Sebab, pangsa pasarnya sangat terbuka, mengingat DKI Jakarta telah mengeluarkan kebijakan tidak menerima henwan hidup untuk konsumsi mulai tahun 2015. Untuk itu, persiapan infrastrukturnya harus segera disiapkan. “Peluang ini sedang disusun oleh Bappeda termasuk rencana infrastrukturnya, tempat pemotongan dan pengawetan dagingnya,” katanya.
Kemudian, Hanafi menerangkan Kota Sukabumi juga tengah mempersiapkan rencana strategis dibidang pertanian. Lahan pertanian akan dikembangkan sebagai lahan abadi yang memproduksi beras unggul yang tidak menggunakan zat kimiaatau pestisida, yakni pertanian yang berorientasi ramah lingkungan dengan pangsa pasar
ekspor dan ekonomi kalangan menengah dan atas.“Lahan pertanian sekitar 350 hektar yang tersisa akan ditanamai padi dengan pola organik. Karena dengan pola ini pangsa pasarnya harus ekonomi atas atau ekspor sesuai dengan saran dari Dinas Perdagangan dan Investasi Propinsi Jawa Barat,”ujarnya.Pola itu, jelas akan memberi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani agar daya belinya semakin meningkat. Jika petani masih menggunakan pola konvensional, dikwatirkan tidak akan mampu bersaing dengan petani di daerah lainnya.
Sektor ini sudah tidak masalah, sebab Kota Sukabumi telah memiliki bibit unggul yang dikenal dengan Bulir Mas yang merupakan hasil inovasi Dinas Pertanian Kota Sukabumi. Bahkan, bibit ini telah dipasarkan ke sejumlah daerah di Jawa Barat. “Bibit ini tinggal menunggu untuk mendapat sertifikat beras organic dari Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat,”jelasnya. (NENDI)
Baca Juga : Www.lensanasional.com
Posting Komentar