Partai Golkar seolah menjadi dirijen dari Koalisi Merah Putih setelah gagal memenangkan Prabowo-Hatta dalam Pilpres. Dipilihnya Ketum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sebagai Ketua Presidium KMP pun semakin melekatkan partai itu di koalisi.
Dua bulan lagi partai tersebut akan melaksanakan Munas yang akan memilih ketum baru. Mungkinkah Golkar keluar dari KMP?
"Politik itu dinamis. Terhadap blok koalisi itu dinamis. Tapi kalau blok koalisi karena dendam itu tidak baik," ujar Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso dalam diskusi Emrus Corner di Horapa Restoran, Jl Cik Di Tiro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/11/2014).
Membentuk koalisi yang paling penting adalah niat untuk berdemokrasi secara baik. Jika memang benar untuk berdemokrasi, maka pilihan politik harus dihormati.
"Tentunya saya akan mengikuti pendapat-pendapat daerah," ujar pria yang juga akan melaju dalam suksesi Golkar itu.
"Saya 17 tahun di parlemen belum pernah ada DPR tandingan dan praktis tak bekerja. Sebagai alumni saya sedih. Ada ego. Apakah ke depan blok koalisi perlu ditata ulang?" lanjut mantan Wakil Ketua DPR itu.
Peneliti LIPI Ikrar Nusa Bakti kemudian menambahkan bahwa perubahan sikap politik adalah keniscayaan. Tentunya KMP pun tak akan tinggal diam dalam proses Munas Golkar
Detik.com
Posting Komentar