Home » » Anak SD keroyok teman, Fahri Hamzah tagih revolusi mental Jokowi

Anak SD keroyok teman, Fahri Hamzah tagih revolusi mental Jokowi

Written By Unknown on Selasa, 14 Oktober 2014 | 17.11


 Video kekerasan yang dilakukan sejumlah anak SD yang mengeroyok temannya di dalam kelas membuat banyak pihak prihatin. Termasuk Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mengecam aksi kekejaman yang dilakukan siswa terhadap teman wanitanya.


Fahri mengaku sudah menonton aksi brutal tersebut. Dia kaget, hal itu terjadi justru jauh dari ibukota yakni di Bukittinggi, Sumatera Barat.

"Terus terang saya dan istri saya kaget dan terbelalak bisa ada fandalisme dan premanisme pada level anak-anak SD. Membuat kita harus berfikir agak mendalam apa yang terjadi, kolektif anak-anak Indonesia yang jauh di sana Bukittinggi tiba-tiba ada kekerasan semacam itu," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/10).



Fahri kaget karena di desa-desa seperti Bukittinggi itu mengedepankan budaya yang agamis. Akan tetapi, yang terjadi dalam peristiwa ini justru sebaliknya, terjadi aksi kekerasan.


"Tanpa berpijak pada kultur mengaji sore hari pergi ke surau dalam novel-novel itu sudah tidak keluar lagi sehingga tiba-tiba anak secara kolektif lihat di sudut kelas dia aniaya tanpa rasa iba sambil divideokan ini luar biasa," tegas dia.


Menurut Fahri, bukan hanya pemerintah daerah Bukittinggi yang harus bergerak menangani kasus ini. Pemerintah provinsi Sumatera Barat juga diminta untuk mengantisipasi dan memberikan penyuluhan kepada anak-anak agar tak ada lagi hal serupa terjadi.


"Paling tidak secara teknis ditangani pemerintah Bukittinggi tapi dari sisi support pemerintah provinsi," terang dia.


Oleh sebab itu, Fahri meminta agar revolusi mental yang digembor-geborkan Jokowi harus segera dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi hal serupa terjadi.


"Kalau saya jadi Pak Jokowi yang dia sebut revolusi mental itu harus mulai dia jabarkan," imbuhnya.


Fahri juga berharap agar revolusi mental yang dijanjikan Jokowi tidak hanya dijadikan sebagai alat pencitraan saat kampanye pilpres dulu.
Sumber: https://id.berita.yahoo.com
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2013-2014. Setia Diaran. All Rights Reserved
Developed by Irwanteamedia. Powered by wisata palabuhanratu